Tentang Kami

SEKILAS ‘RUMAH SHALOM’

Ada sejuta impian dari setiap anak-anak yang tinggal di Rumah Shalom. Rumah Shalom adalah sebuah panti asuhan yang dibangun karena Kasih kami pada anak-anak. Ini adalah sebuah bangunan ‘tanpa tembok’, sebuah bangunan dimana anak-anak akan mengalami Perubahan dan mengalami pemulihan demi pemulihan. Anak-anak yang berhak mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang lebih baik dan lebih layak buat mereka. Ini adalah sebuah proyek yang berbicara tentang kehidupan demi kehidupan yang bisa kita jamah dan pulihkan. Ini adalah proyek yang terdiri dari bangunan dan tembok-tembok dimana anak-anak tinggal, namun impian kami dan setiap anak-anak adalah banwa setiap tembok, setiap bangunan akan menjadi saksi dari kehidupan demi kehidupan yang dipulihkan.
Anak-anak datang dari berbagai suku, dari berbagai tempat. Kami tidak membatasi siapapun yang datang. Kami percaya bahwa Tuhan sendiri yang membawa mereka datang ke ‘RUMAH SHALOM’. Sekali waktu ada sebuah vision, dimana ‘RUMAH SHALOM’ begitu penuh dengan anak-anak didalamnya, tidak hanya mereka yang sakit secara ‘jiwa’ tetapi juga secara ‘rohani’ dan secara ‘fisik’. Mereka tergeltak di setiap sudut dan ruangan, dengan begitu banyak pengasuh dan perawat yang lalu lalang merawat dan membebat mereka.
Itulah sebabnya kami sebut seperti sebuah ‘bangunan tanpa tembok’, dan ada untuk menjawab kebutuhan mereka yang membutuhkannya. Ada hari-hari dimana kami juga menerima pemudi-pemudi yang terbuang dari keluarganya karena hamil diluar pernikahan, kami tampung dan rawat sampai bayi mereka lahir. Kami percaya bahwa anak-anak yang seakan-akan terbuang dan tidak diinginkan ini sekali waktu mereka akan tumbuh menjadi generasi baru bagi bangsa ini yang mengenal Tuhan dan mengabdi untuk Tuhan dan berguna bagi bangsa ini. Sebuah genarasi baru yang terdidik dan berkarakter mulia.
​Anak-anak adalah permata-permata hati Tuhan. Sebuah generasi apapun dimulai dari menjadi seorang anak. Pemimpin-pemimpin di dunia yang terkenal sekalipun, dimulai dari kehidupan sebagai seorang anak. Seperti apakah mereka nanti akan jadi, dimulai setiap hari dalam perjalanan seorang anak. Anak-anak bagaikan sekuntum bunga yang akan mekar, apakah dia akan mekar dan menjadi indah dan harum, ataukah dia akan menjadi rusak, layu, mati  dan tidak pernah mekar. Anak-anak bagaikan sebuah pribadi yang akan menjadi seperti apa yang kita ajarkan kepadanya, apakah dia akan menjadi orang yang mengenal Tuhan sebagai pencipta-Nya ataukah menjadi pribadi yang hidup dalam kegelapan tanpa pernah mengenal Tuhan dan kebaikanNya. Anak-anak bisa menjadi begitu keras dan garang tanpa pernah mengenal kasih sayang. Anak-anak bisa menjadi seperti robot yang tidak  punya kehiduapan dan tidak bisa memilih apapun dalam hidupnya selain menuruti perintah.
Di bagian manakah kita akan mengambil bagian dalam kehidupan anak-anak yang akan Tuhan bawa kepada kita ? Adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk mereka menggapai sejuta impian mereka? Rumah Shalom ada untuk menjawab keadaan ini. Kita bisa melihat di bangsa kita ada ribuan, jutaan, bahkan mungkin puluhan juta anak-anak yang terlantar dan tidak mendapatkan kehidupan yang layak buat mereka. Bagi mereka hidup adalah sebuah kegelapan, kekerasan, penderitaan dan kelaparan.